Pemerintah Indonesia memanggil pulang duta besarnya yang baru dari Brasil, di karenakan Brasil menolak untuk menerima mandat dari Indonesia dalam upacara di BrasÃlia jumat lalu. Setelah Indonesia bulan lalu mengeksekusi mati warga Brasil dalam kasus penyelundupan Narkoba.
Kementerian Indonesia mengatakan sangat menyesalkan tindakan Brasil dan telah menghubungi Brasil untuk meminta klarifikasi.
Pada bulan Januari, Brasil menarik duta besarnya dari Indonesia setelah warganya berada di antara enam orang dieksekusi karena kasus narkoba yang dihukum mati Presiden Joko Widodo, yang dipilih pada bulan Oktober lalu.
Begitu pula hubungan diplomatik dengan Australia juga tegang dalam beberapa pekan terakhir, dengan di tolaknya Perdana Menteri Tony Abbott meminta Grasi untuk dua orang Australia dalam jaringan perdagangan narkoba.
Presiden Brazil berusaha untuk menyelamatkan nyawa Marco Archer Cardoso Moreira, yang tertangkap pada tahun 2003 karena mencoba menyelundupkan Narkoba ke Indonesia. Presiden Joko Widodo menolak Grasi dan Moreira dieksekusi mati pada bulan Januari.
Presiden Rousseff mengatakan bahwa hukuman mati itu akan memiliki dampak negatif terhadap perdagangan Brasil dengan Indonesia mencapai $ 4000000000 tahun lalu, kurang dari 1% dari negara Amerika Selatan Total $ 454.000.000.000 dari perdagangan luar negeri pada tahun 2014.
Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan bahwa Brasil mencoba untuk menekan Indonesia untuk membatalkan eksekusi. "Sebagai negara berdaulat yang demokratis dengan kedaulatannya sendiri, sistem peradilan yang independen dan tidak memihak, tidak ada negara asing atau pihak manapun dapat mengganggu pelaksanaan hukum Indonesia yang berlaku dalam yurisdiksinya, termasuk dalam penegakan hukum untuk mengatasi perdagangan narkoba," kementerian menegaskan.
Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon